Menulis untuk Esok

Setelah pamit dari rumah Al di  Padalarang, kami melanjutkan perjalanan menuju Ciwidey.  Harapan hanya tinggal harapan , ternyata lalu lintas sangat padat. Roda bis berputar sangat lambat karena jalanan sempit dan mobil sangat  padat.  Agenda yang sudah disusun  hari ini setelah dari rumah Al , yaitu menuju Kawah Putih, namun karena kendala jalanan yang macet, maka kunjungan ke kawah putih dilaksanakan besok . Hari ini kami menikmati sore di awali dengam welcome drink di Penginapan Emte Highland . Setelah itu kami rehat di pendopo yg sudah di atur oleh panitia. Aku sekamar dengan  bu Eni, bu Lis dan bu Nurul. Pukul 7.30 kami makan malam .hidangannya lumayan pas di lidah.  kami makan dengan parasmanan dan di padeni oleh tim dari Emte Highland. Waktu semakin berkejaran...acara berikutnya diadakan di pendopo tengah. Udara sangat dingin mencengkeram tubuh. Kulit seperti di tempeli es batu. Kami berusaha utk tetap hangat. Dengan terus mobile..bergerak. Acara dimulai

Bismillahirromnirrohim .... Hari yang dinanti tiba. Matahari menunjukan keberkahannya pagi ini. Bersama dengan semangat pegiat literasi......aku bergerak menuju kota pelajar,  Yogyakarta. Aku Naik kereta  dari Stasiun Bekasi. Ternyata satu kereta dengan Omjay , Founder KBMN .  Hmmm...alhamdulillah senangnya. Saat menunggu di stasiun  kami tidak bertemu, baru setelah naik ke Gerbong 3 , kami bisa bertegur sapa. Kami naik  kereta yang sama , Gajah Wong ,  gerbong 3.   Aku baru pertama kali naik kereta sendirian ke luar kota. Saat  menunggu kereta datang , aku berbincang dengan ibu - ibu yang duduk di sebelahku. Aku menyapanya dan kami mengobrol. Ibu tersebut menyarankanku untuk pakai Forter .Kutanyakan tarifnya berapa. Ternyata ga terlalu mahal hanya 20.000 saja. Kebetulan barang bawaanku juga lumayan berat , satu tas rangsel ukuran besar berisi pakaian dan satu lagi goody bag ukuran jumbo isinya kado (untuk tukeran dengan sahabat KBMN ) dan snack khas daerah .  

Waktu menunjukan pukul 3.30 dinihari. Aku segera beranjak dari tempat tidur. Kuucap syukur karena Allah membangunkanku tanpa terlambat. Alhamdulillahi ahyana badama amatana wailaihi Nushur. Azdan berkumandang ,  aku diantar suami menuju sekolah. Alhamdulillah kami bisa Salat Subuh berjamaah di Masjid Siti Rawani. Sekolah memiliki agenda hari ini mengajak  Rihlah ke Ciwidey Bandung. Sebelum nya kita akan mampir ke undangan Mama Al di Padalarang. Kami disambut dengan suka cita.  Keluarga mama Al mengadakan acara sunatan Al dengan memakai upacara adat sunda  sisingaan.  Ada dua patung singa yang ditandu oleh 4 orang . Mereka berjalan sambil diringi musik degung sunda. Ada mang lengser dan si ambu yang memberikan lelucon segar . Para tamu undangan sangat terhibur dengan lelucon mang Lengser dan si Ambu. Al yang duduk di boneka sisingaan pun ikut ngibing mengikuti alunan musik. Suasana begitu ceria.  Udara di sekitar Vila mama Al siang ini  terasa sedikit panas.  Mama Al dan kel

Waktu menunjukan pukul 3.30 dinihari. Aku segera beranjak dari tempat tidur. Kuucap syukur karena Allah membangunkanku tanpa terlambat. Alhamdulillahi ahyana badama amatana wailaihi Nushur. Azdan berkumandang ,  aku diantar suami menuju sekolah. Alhamdulillah kami bisa Salat Subuh berjamaah di Masjid Siti Rawani. Sekolah memiliki agenda hari ini mengajak  Rihlah ke Ciwidey Bandung. Sebelum nya kita akan mampir ke undangan Mama Al di Padalarang. Kami disambut dengan suka cita.  Keluarga mama Al mengadakan acara sunatan Al dengan memakai upacara adat sunda  sisingaan.  Ada dua patung singa yang ditandu oleh 4 orang . Mereka berjalan sambil diringi musik degung sunda. Ada mang lengser dan si ambu yang memberikan lelucon segar . Para tamu undangan sangat terhibur dengan lelucon mang Lengser dan si Ambu. Al yang duduk di boneka sisingaan pun ikut ngibing mengikuti alunan musik. Suasana begitu ceria.  Udara di sekitar Vila mama Al siang ini  terasa sedikit panas.  Mama Al dan kel

Perempuan itu harus bisa Nulis. Kalo lagi sedih, sakit hati atau apapun bisa hilang dan seperti halnya rekreasi bisa menghilangkan kesedihan. ( Ibu  Sri Utami - pemilik RS ) Bu Sri Utami seorang perempuan yang sangat produktif , usianya sudah 77 tahun. Beliau masih aktif  mengajar senam , melakukan kegiatan lainnya yg bermanfaat. Beliau memiliki 2 Rumah sakit yang dibangunnya seiring dengan profesi suaminya sebagai dokter. Menulis memperpanjang usia ( Omjay).  Ketika kita sudah meninggal tulisan kita akan tetap hidup. Contoh. Buya Hamka , bukunya sampai sekarang masih dibaca dan menjadi bahan pembelajaran bagi kita.  Suatu komunitas penulis, melejitkan prestasi.  Menulis bisa mengisi sisa usia sebelumnya. Bisa tetap berkarya dan nyebar rasa senang, menjadi pendengar yg baik , menenangkan , dan memberikan sedekah walaupun hanya memberikan senyum  (Bunda Kanjeng) Mereka bertiga menjadi inspirasi bagi kami terutama untukku yang baru belajar menulis. Semoga Allah memberikan keb