Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indi
Bismillahirrohmanirrohim,
Resume : 23
Gelombang : 28
Hari,tgl. : Rabu, 1 Maret 2023
Tema. : Menerbitkan buku semakin mudah di penerbit Indi
Narasumber : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.
moderator. : Nur Dwi Yanti , S.Pd
Malam ini , aku mengikuti kelas menulis , memanfaatkan waktu di perjalanan. Tadi sore putri bungsuku ingin pijat refleksi ke Pak Mulyadi, Tukang pijat refleksi langganan. Kalo sakit aku lebih baik berobat ke Pak Mul dulu, ke dokter mah belakangan. Alhamdulillah cocok. Setelah pijit badan nyaman dan penyakit pergi.
Kelas di buka oleh Mba Ndy yang super ceria, beliau sebagai moderator yang akan memandu kelas hari ini. Dan sebagai narasumber , Pak Brian.
Sebelum masuk ke Pembahasan Materi, Mba Nindy memamerkan foto karikatur tim TSO. lucuuu.....keren ... Cantik dan Ganteng..... Salut banget dengan Tim Solid Omjay. Semoga sehat selalu ya Bapak Ibu Tim TSO.
Oleh mba NDY Kami di suguhi link CV. Pak Brian.
Sejenak aku berselancar disana. Pak Brian yang masih muda, namun prestasi sudah seabrek - abrek. Salut......anak muda yang luar biasa . Perjalanan Karir yang masih panjang. Masih banyak kesempatan mengukir prestasi dan berkarya.
Pak Brian memiliki nama lengkap Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. Beliau lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Sekarang tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".
Pak Brian di usia muda memiliki segudang prestasi dan karya. Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup.
Sekelumit tentang Pak Brian diatas hanya mewakili sosok dan aktivitas, serta prestasinyanya yg luar biasa.
Ibu Moderator mulai menyinggung tentang tema malam ini. Bertanya tentang draft buku solo, pengajuan buku solo ke mentor masing-masing dll. Pertanyaan -pertanyaan tersebut akan terjawab malam ini melalui tema 'Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indi' yang akan disampaiakan Narasumber Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.
Pak Brian memulai kelas dan aku sangat exited dg materi malam ini. Seperti yang kita ketahui, syarat pelatihan ini selain harus membuat 30 resume, juga harus menerbitkan buku solo.
Materi malam ini sengaja dibahas agar kami memiliki pandangan/wawasan tentang menerbitkan buku. Juga agar saat menjalani proses penerbitan buku tidak mengalami pengalaman kurang menyenangkan dan agar tidak menemui hambatan.
Karena pada pelatihan ini kita harus berjalan sendiri dalam membuat buku solo. Kita menghubungi sendiri penerbitnya dan mengikuti panduan/ketentuan dari penerbit tersebut. Demikian paparan Pak Brian.
Duh....bismillah semoga bisa .
Saat ini menerbitkan buku semakin mudah karena ada penerbit indie yang menerima naskah tanpa seleksi.
Alhamdulillah ......
Sebelum penerbit indie eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll. Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. Hal itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkiraan akan banyak pembeli yang memyukai buku kita
Pada tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya.
Sekarang ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan. tersebut. Naskah kita pasti diterbitkan. Proses penerbitan mudah dan cepat . Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnyai. Jika di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja.
Bagi penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis. Kelak akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie. Selanjutnya kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade.
Berikut ini adalah ciri-ciri penerbit indie:
• Tidak ada seleksi naskah.
• Proses terbit cepat (1-3 bulan).
• Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan.
• Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis.
• Penulis menentukan sendiri harga bukunya.
• Tidak memasarkan buku ke toko buku.
• Penulis yang harus memasarkan sendiri bukunya jika ingin bukunya laris.
Seperti telah disinggung diatas , bahwa bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri.Menerbitkan buku di penerbit indie, perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas penerbitan, atau jika ingin cetak ulang.
Hal itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Pengalaman Pak Brian menerbitkan buku solo bisa ditiru jejaknya dan beliau pun dengan senang hati bisa membantu. Pak Brian sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie. Keren Pak ...
https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html
https://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html
https://www.praszetyawan.com/2020/10/buku-solo-terbaru-menerjang-tantangan.html
Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie:
● Biaya penerbitan
● Fasilitas penerbitan yang di dapat Penulis
● Batas maksimal jumlah halaman
● Ketentuan dan Biaya cetak ulang
● Apakah dapat Master PDF
● Jumlah buku yang didapat penulis
Menghubungkan ke penerbit yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya.
Pak Brian sejak Juli 2020 membantu peserta KBMN memilihkan dan menghubungkan ke penerbit . Selama ini beliau berharap agar para penulis tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan . Beliau bisa mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan . Para penulis merasa tenang karena buku pasti akan terbit.
Beberapa kasus hambatan yang dialami peserta kbmn dalam menerbitkan buku yaitu:
• Biaya mahal
• Biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya
• Ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan
• Ketentuan berubah2 tidak sesuai dengan di awal.
• Ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal
Berikut daya tarik penerbit indie yang di pilih kan Pak Brian untuk peserta KBMN;
1. Biaya terjangkau, hanya 400k, tidak perlu sampai jutaan rupiah
2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Tidak kena biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.
3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee.
Menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi. Artinya jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya . Hal itu tidak bisa dilakukan. Kita harus sabar menunggu.
Masya Allah terimakasih ilmunya Pak Brian. Semoga sehat selalu.
Alhamdulillah resume selesai .
Bogor , 1 Maret 2023
Ina
Mantap Bu Ina, salam literasi
BalasHapusTerimakasih Pak Afif. Salam literasi.
HapusKereen Buu
BalasHapusTerimakasih bu Azizah Fahmi.
HapusSemangat, Bu Ina. Keren
BalasHapusSemangat say....terimakasih.
HapusMantul bunda Ina....
BalasHapusSemangat....
aktual dan resumenya enak di baca..mantap
BalasHapusTerimakasih Pak Chandra
HapusBagus bun resumenya
BalasHapusTerimakasih say....
HapusBagus sangat.. resumya... kalau dalam bahasa Sumbawa (Balong na)
BalasHapusTerimakasih Pak Nasrullah...
HapusKeren...💕
BalasHapusTerimakasih cantik
HapusMantap, Bu Inaa.
BalasHapusTerimakasih say....
HapusMantab ..... bagus sekali
BalasHapusTerimakasih.....alhamdulillah...
Hapus